Terbata dalam setiap kata yang terlontar, menjadikan aku lebih memilih untuk diam di bandingkan harus bicara banyak tanpa arah yang jelas.

Terputus di setiap komunikasi yang ada, membuat aku lebih senang menulis dalam setiap penyampaian ekspresi dari dalam jiwa dari pada harus mengungkapkan semuanya tanpa ada arti yang benar-benar dapat dipahami.

Diam dan terukir, sering kulakukan walau terkadang khalayak melihatnya dengan pandangan penuh tanya.

Inilah aku
 
Terkadang EGO di perlukan dalam menyeimbangkan pola kehidupan, ada saatnya dimana harus di beri ruang untuk dia bergerak dan ada saatnya dimana dia harus di pasung. Bergejolak dan memacu emosi serta kelabilan memuncak seketika, itulah EGO. Sangat simple, dalam pengucapan maupun penghafalan, tetapi sangat sulit dalam menjaganya agar menjadi sesuatu pendukung yang pas pada posisinya.