Menghujam jiwa,
menggoyahkan, dan mematahkan semangat.
Janganlah berlutut pada berhala kehidupan yang bernama cinta, tetap tegar walau harus terlepas semua harapan.
Angkat kepala, berjalan kedepan dan hapus semua airmata.
GERAK BEBAS |
|
Kesedihan menyelimuti raga.
Menghujam jiwa, menggoyahkan, dan mematahkan semangat. Janganlah berlutut pada berhala kehidupan yang bernama cinta, tetap tegar walau harus terlepas semua harapan. Angkat kepala, berjalan kedepan dan hapus semua airmata.
0 Comments
Rintik hujan telah mewakili sedikit kesedihan yang terpampang jelas di wajah hina ini. Murung, amarah, gelisah, dan air mata membalut dan melebur menjadi satu.
Bodoh, ya aku memang bodoh. Sampah, ya aku memang sampah. apalagi..? Berharap memiliki sesuatu yang sempurna secara utuh. “itu semuanya hanya mimpi di siang bolong” Berharap menjadi pendamping seutuhnya. “itu hanya sebuah cerita di dalam dunia mimpi“ Bodoh. Memang sangat bodoh Sampah. Memang sampah sejati satu dua tiga Aku simpan semuanya Aku tutup semuanya Aku pergi Selamat tinggal… Terbangun dari buaian pesona khayalan alam bawah sadar, hati ini terenyuh membisu, kemudian menangis, tanpa terfikir lagi segera mungkin aku racik jiwa yang sudah terombang-ambing. Terdiam sejenak masih dalam lamunan kosong…Kulangkahkan kaki keluar ruang pemimpianku, terbayang sosok dia. Tersenyum manis kepadaku, tanpa berkata sepatah pun dia menghilang.
Terdiam sejenak masih dalam lamunan kosong… Waktu berjalan tanpa henti, aku tersadarkan dering media komunikasi. Kuhisap tembakau kematianku, ku hirup aroma biji kopiku, semoga bisa meredakan rasa ini. Mulai tersadar dari lamunan kosong… Aku tertawa dalam kepedihan Aku bersenang-senang dalam genangan air mata tangisku Hari ini telah banyak kulewatkan dengan tertawa riang dan bersenang-senang tanpa batas, hingga aku lupa untuk menangis, hingga aku tidak tahu lagi caranya untuk peduli. Terima kasih Tuhan, pagi ini Engkau kembali menuntunku untuk meneruskan pekerjaan yang sudah aku tinggalkan. Maafkan aku karena sering lupa denganMu. Untuk Tuhanku dan untuk Kamu sekali lagi emosi
sekali lagi terpasung seketika melingkupi jiwa dan raga memompa amarah tanpa batas aku terpaku kembali padamu aku terpancing kembali dengan dirimu seketika melingkupi jiwa dan raga memompa amarah tanpa batas setiap waktu aku menunggumu hanya kamu dan hanya kamu menunggu kabar, walau hanya mendengar engkau baik2 saja menunggu pesan, walau hanya sebuah kata “iya” mungkin rasa ini yang salah rasa yang terlalu berlebihan rasa yang melampaui batas kenormalan tapi aku pun tak kuasa untuk menahannya semakin aku mencari semakin pintar engkau bersembunyi semakin cepat aku mengejar semakin jauh engkau menghindar engkau terlalu tinggi untuk ku engkau terlalu segala untuk ku tapi itu bukanlah sebuah halangan aku tak akan pernah menyerah aku tak akan pernah berhenti dengan sepenuh hati aku rela engkau pergi dengannya karena itu memang pilihan mu yang baik aku tau itu, dan aku paham akan hal itu aku pun tak ingin memaksakan semua yang bukan inginmu aku terjatuh aku terbaring aku terpasung dalam kesendirian dalam nalar selalu tersirat nama mu dalam pandang selalu terbayang citra dirimu tapi itu semua hanya sebuah ‘fana’ tapi itu semua hanya sementara tapi itu semua sudah cukup untuk mengobati dan menemani rasa yang telah berlebih ini semoga kamu mengerti semoga kamu memahami Saat kamu merintih dalam rasa sakitmu,
aku selalu mencoba untuk menjadiobat penawarmu saat kamu kesepian dalam keheningan dan merasa bosan, aku selalu mencoba menjadi teman bermainmu saat kamu mulai kehilangan arah dan tujuan, aku selalu mencoba membawamu kembali kepada jalur yang seharusnya tapi kamu masih menganggapku tidak mengerti akan dirimu dalam kondisi itu aku hanya tersenyum sedih dan menjawab, “maap kalau aku membuatmu kecewa dan menangis, dan selalu salah di hadapanmu” Aku memang bukan pribadi yang kamu inginkan dan impikan Tapi aku ingin menjadi pribadi yang kamu inginkan dan impikan Berbagai cara aku lakukan, hanya demi menjadi pribadi yang kamu inginkan Bagiku, kamu lah yang selama ini aku cari Bagiku, kamu lah penerang dalam kegelapanku Bagiku, kamu lah sosok impian dalam hidupku Tapi kamu masih memandangku sebelah mata Sekali lagi, dalam kondisi ini aku hanya tersenyum sedih dan menjawab, “maap kalau aku membuatmu kecewa dan menangis, dan selalu salah di hadapanmu” Aku rela kamu pergi bersama dirinya Karena aku tau, Memang dia lah yang selama ini kamu cari Memang dia lah yang kamu impi-impikan selama ini tapi perlu kamu tau, Hanya aku yang benar-benar tulus mencintaimu Hanya aku yang benar-benar mengerti kamu Mungkin aku memang bodoh Masih memperjuangkan cinta yang tak pernah utuh darimu Tapi inilah perjuanganku, inilah komitmen ku untukmu sampai kapan pun aku tetap berharap padamu sampai kapan pun aku tetap menginginkanmu sampai kapan pun aku tetap sayang padamu Untuk sekarang, esok, dan yang akan datang Aku sayang kamu Memandang angkasa dengan penuh kehampaan dari bola mata
terlihat bintang menari dengan gemulainya aku tersenyum… ku hirup aroma malam ini dengan berteman secangkir kopi hitam sedikit manis tergambar tawa dan canda teman-teman sekitarku aku tersenyum… Ku mulai lagi hari ini dengan tersenyum ku awali lagi langkahku dengan tawa dan canda ku mulai lagi semuanya dengan semangat baru Terima kasih semuanya terima kasih banyak untuk kalian yang senantiasa ada untukku teman, kerabat, sahabat, musuh, dan lainnya aku ada karena kalian aku ada untuk kalian aku ada oleh kalian aku tersenyum… abadi dalam keheningan malam Hanya kata maap yg mampu aku ucapkan kepadamu, hanya sebuah maap yg tersirat dalam hati dan pikiran ini. Hanya pengampunan dosa-dosa atas semua kesalahan yg ku harap dari mu dg tulus dan ikhlas. Memang apa yg kau pikirkan benar, aku disini masih menyayanginya yang ingin kulupakan, dan ingin ku buka lembaran baru dan harapan baru bersama dirimu. Namun, itu tak bisa kulakukan. Bayangan dirinya masih menghantui pikiran dan setiap gerak yg mewarnai hari-hariku. Kamu salah jika kamu ingin menyayangi dan menjagaku selamanya, karena aku bukanlah pribadi yg layak untuk mendapatkan hal itu. Aku pantas engkau caci, maki, hina, bahkan engkau singkirkan dalam kehidupanmu, karena aku pribadi yang hanya bisa menyakiti perasaan mu. Tak ingin lagi aku berbohong padamu, tak ingin lagi aku membuatmu bertanya2 akan kesetiaanku dan rasaku padamu, tak ingin lagi aku menyakiti hatimu, karena benar aku adalah seorang pembohong dalam hidupmu. Terima kasih atas semua yang kau berikan padaku, waktu tenaga, serta segala kenangan yang kau ciptakan bersamaku. Akhirnya apa yg kusesali, apa yg ingin ku jauhi, apa yg ingin ku kubur dan kutakutkan, semuanya kembali terjadi, Aku dan kamu hanya sampai disini. Memang seiring waktu berjalan, kita akan temukan sebuah arti hidup. Mungkin suatu pertanda bahwa kita harus memilih, seperti saat ini kita memilih untuk jalan masing-masing dan mencari sebuah arti hidup atas nama berhala yg disebut cinta. Perpisahan bukan akhir dari segalanya, disana kita dapat menjalin kembali sebuah ikatan yang lebih erat dari namanya “kekasih”. Jangan pernah sedih karena kamu terlalu mencintaiku, jangan pernah sedih karena kamu merasa kehilangan diriku, jangan pernah sedih karena kamu tak sanggup melupakanku, dan jangan menangis, “Aku bukanlah sosok terbaik dalam hidupmu, karena aku hanya sebuah singgahan dalam hidupmu, tidak untuk selamanya.”
Keangkuhan perlahan menguasai semuanya
Entah apa lagi yang aku perbuat mungkinkah dosa atau hanya sekedar rasa yang berlebih Maaf jika aku telalu banyak menyentuh keheninganmu menawarkan pahitnya kegelapan hidupku hasrat selalu menolak tapi sekali lagi keangkuhan telah menguasai semuanya suasana sekitar mendadak dingin hilangkan ceria musnahkan tawa dan canda hening merasuki relung jiwa menebarkan aroma perubahan ya, perubahan tak ada lagi senyum untukku tak ada lagi rasa untukku tak ada lagi dirimu untukku Maaf, sekarang aku kembali menjadi seorang diri seperti awal tak ada teman ataupun lawan terima kasih untuk waktu singkat yang telah kamu berikan kebahagiaan berubah menjadi air mata kekecewaan semakin akrab dengan isak tangis selamat tinggal kebahagiaan selamat datang(kembali) kesunyian Pelacur
Apa yang terpikir dari pikiran semua orang tentang “Diriku” Apa yang terlintas di benak semua orang tentang “Diriku” Murahan Tak tau diri Nafsu Kotor itu hanya sebagian saja yang terlintas di benak semua orang tentang “Diriku” Aku adalah jasad yang Kotor Tak percaya lagi akan Laki-laki Tak percaya lagi akan Hidup Tak percaya lagi akan Tuhan Aku adalah manusia yang Hina Selalu di pandang Rendah Selalu Terhina Uang Uang Uang dan hanya Uang yang ada di pikiranku Uang dan hanya Uang yang membayangi diriku Hati kecil ini berontak Nurani ini terbangun ingin rasanya keluar dari kegelapan ingin rasanya pergi menuju cahaya tapi apa dayaku Kujalani hidup ini seorang diri Terus berjalan dalam kegelapan Terus berjalan dalam kenistaan Tak tentu arah dan tujuan Seorang PELACUR hanya seorang PELACUR Manusia ciptaan paling sempurna di muka bumi
segalanya diberikan secara cuma-cuma, gratis, dan berpasangan walau terkadang masih ada kekurangan 2 insan 1 tujuan beda latar belakang beda jalan untuk menggapai cita-cita insan terlahir dari rahim anti kemapanan bertolak belakang dengan insan tercipta dari lautan materi terkadang jiwa iri dengan kehidupan mereka makan di atas meja aku tidak mereka berbalut kain halus aku dekil mereka berjalan di atas mesin aku melangkah dengan penuh cucuran yang bernama keringat mereka memiliki segalanya aku tidak pada satupun sering ku adukan rintihan ini padaNYA sering ku luapkan emosi ini padaNYA sering pula ku khilaf padaNYA karena ku terlalu letih menghujatNYA waktu berjalan membawa segaris perubahan perlahan tapi pasti alon-alon asal klakon itu pepatahnya secara perlahan mereka membimbingku menunjukkan jalannya meniupkan angin segar walaupun aku masih belum mampu untuk makan di atas meja walaupun aku masih belum mampu untuk berbalut kain halus walaupun aku masih melangkah dengan cucuran sesuatu yang bernama keringat aku sudah bisa berdiri sendiri anti kemapanan memang jalan yang aku pilih sejak ku lahir dan aku nyaman seperti ini ini duniaku ini hidupku walaupun terkadang masih menginginkan sesuatu dari luar konteks terima kasih Tuhan ternyata kau mendengar doaku selama ini menunggu waktu yang tepat untuk menurunkan hidayahMU padaku memberikanku sesuatu yang tepat pada waktu yang memang sebenarnya aku bangga padaMU aku bangga pada mereka aku bangga pada sekitarku aku bangga pada semua satu hal aku bangga |